Recent Posts

Recent comments

Pengikut

Sponsors

HUBUNGAN BUDAYA DENGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL

I. Pendahuluan

Budaya merupakan factor lingkungan yang paling kuat mempengaruhi sistim akuntansi suatu negara dan juga bagaimana individu dinegara tersebut menggunakan informasi akuntansi. Pengaruh budaya terhadap sistim akuntansi merupakan issu yang banyak dibicarakan oleh akademisi dan praktisi. Bahkan isunya menyangkut tentang apakah budaya mempengaruhi akuntansi atau sebaliknya. Banyak para ahli menawarkan kerangka teori hubungan budaya dan akuntansi seperti Gray dan Hofstede. Pengujian tentang kerangka teori ini pun sudah banyak di lakukan. Hasil pengujianmenyimpulkan hasil yang beragam tapi secara keseluruhan kerangka teori Gray dan Hofstede masih relevan bahkan bergunadalam mendisain standar akuntansi internasional selain digunakan oleh investor dalam mapping budaya dan disclosurediberbagai Negara.

Sebab-sebab adanya Perbedaan Akuntansi Internasional diantaranya karena adanya perbedaan dalamSistem politik dan hukum yang melandasinya, Sistem perpajakan, Tingkat pendidikan, Tingkatpertumbuhan ekonomi, Bentuk usaha dan pendanaan yang berlaku, Alasan adanya, Warisan kolonial/penjajahan, Perpajakan, Budaya, Sejarah, Bahasa, Kepercayaan/agamaEfek Budaya pada Sistem Akuntansi

Budaya adalah nilai dan attitude yang digunakan dan di yakini oleh suatu masyarakat atau negara. Variabel budaya tergambar dalam kelembagaan Negara yang bersangkutan (dalam sistim hukum dll).

- Budaya..., karena budaya dapat menjelaskan perbedaan sistem sosial yang memberi dampak pada sistem hukum, sistem pajak, dan bagaimana bentuk badan usaha serta pendanaannya

- Budaya adalah mencerminkan masyarakat atau bangsa secara keseluruhan. ³Subbudaya´digunakan untuk (penerapan) pada level organisasi, profesi, atau suku/keluarga. Perbedaan2 sistem akuntansi internasional dapat dijelaskan dalam kerangka budaya incorporating

Dimensi-Dimensi Budaya Hofstede
Empat landasan dimensi sosial pada banyak negara dapat dinyatakan:
- Individualis vs Komunal
- Kuasa yg besar vs Kuasa yang kecil
- Kuat vs Lemah (kemampuan menghindari ketidakpastian)
- Maskulinitas vs Feminisme
- Individualis vs Komunal

II. Pembahasan.

-Individualis menggambarkan suatu ikatan yang longgar dengan masyarakat dimana seseoranglebih mementingkan diri dan keluarga sendiri sementaraKomunal adalah hubungan yang kuatdalam konteks kemasyarakatan dimana kekerabatan/group lainnya saling menjaga

Jarak/Senjang Kekuatan
Jarak/senjang kekuasaan adalah sejauh mana anggota dalam masyarakat dapat menerima bahwakekuasaan dalam masyarakat/organisasi terdistribusi tidak secara merata. Organisasi dengan senjang/jarak kekuasaan yang besar dapat menerima hirarki perintah/tataran dimana setiap orangmemiliki kedudukannya masing-masing sementara Organisasi dengan senjang/jarak yang kecil umumnya kekuatan/kekuasaan terdistribusi merata.

Penghindaran Ketidakpastian
Tingkat ketidaknyamanan akan adanya ketidak pastian dan ambiguitas. Bila tinggi maka masyarakatakan menerapkan aturan yang ketat, aturan kepercayaan, dan kebiasaan sementara bila rendah maka masyarakat akan membangun suatu tatanan yang lebih rileks (praktek > daripada penerapan prinsip)

Maskulinitas vs Feminisme
Bagaimana suatu masyarakat mengalokasikan penerapan peran-peran sosial. Maskulinitas bertopangMaskulinitas vs Feminisme
Bagaimana suatu masyarakat mengalokasikan penerapan peran-peran sosial. Maskulinitas bertopangpada sifat2 kepahlawanan, ketegasan, dan pencapaian sukses materialsementara Feminismebertopang pada pemeliharaan hubungan, mode, perhatian pada yang lemah, dan kualitas hidupDimensi Sosial dan Subbudaya AkuntansiSistem nilai akuntan diturunkan dari nilai-nilai hubungan sosial. Nilai-nilai subbudaya akuntansi akanberdampak pada pengembangan sistem akuntansi pada tingkat nasional
Haruskah sistem akuntansi dibangun sebagai suatu sistem/ukuran yang µcocok¶ bagi siapa saja

Nilai-nilai Akuntansi Gray
Gray mengembangkan 4 nilai akuntansi yang dianggap berkaitan dengan subbudaya akuntansi dikaitkandengan 4 nilai sosial Hofstede:
Profesionalisme vs Pengendalian hokum
Keseragaman vs Fleksibilitas
Konservatisme vs Optimisme
Kerahasiaan vs Keterbukaan

III. Kesimpulan
Pengaruh budaya terhadap sistim akuntansi merupakan issu yang banyak dibicarakan oleh akademisi dan praktisi. Bahkan isunya menyangkut tentang apakah budaya mempengaruhi akuntansi atau sebaliknya. Banyak para ahlimenawarkan kerangka teori hubungan budaya dan akuntansi seperti Gray dan Hofstede. Pengujian tentang kerangka teori ini pun sudah banyak di lakukan seperti Addie (1990) , Hope (2003) dan lain-lain. Hasil pengujian menyimpulkan hasil yang beragam tapi secara keseluruhan kerangka teori Gray dan Hofstede masihrelevan bahkan berguna dalam mendisain standar akuntansi internasional selain digunakan oleh investor dalam mapping budaya dan disclosure diberbagai negara.